Press Release

U.S. Hospital Ship Mercy Bids Farewell to Banda Aceh

Banda Aceh | Wednesday, March 16, 2005

The San Diego-based U.S. Navy hospital ship USNS Mercy (T-AH 19) is leaving Banda Aceh today, concluding six weeks of humanitarian assistance for the people of Indonesia.

Upon arrival off the coast of Banda Aceh February 2nd, Mercy volunteers from the NGO Project Hope and the uniformed U.S. Public Health Service picked up where the USS Abraham Lincoln carrier group left off. Working with the Government of Indonesia they provided assistance to international relief organizations and host nation medical teams in tsunami-affected areas.

At the request of Indonesia, USNS Mercy conducted a wide range of medical and dental assistance programs ashore and afloat, performing 19,512 medical procedures, including 285 surgical and operating room cases. These medical and dental services included neurology, optometry, ear, nose and throat (ENT), obstetrics and gynecology, urology, pediatrics, primary and acute care, mental health, orthopedics, ophthalmology, immunizations, radiology, laboratory, prescriptions, dental extractions, pediatric surgery, general surgery and plastic surgery.

Working ashore, the U.S. Navy’s Environmental Preventive Medicine Unit SIX, from Pearl Harbor tested water in tsunami-stricken areas, coordinated delivery of drinking water to contaminated areas, and helped control mosquitoes and other disease-spreading insects.

USNS Mercy hospital ship and Project Hope also provided public health training both ashore and afloat that will continue to benefit the people of Indonesia long after the ship departs.

After departing Banda Aceh, the Mercy will continue to operate in the region, providing humanitarian assistance and medical care to eastern Indonesia and throughout Southeast Asia and several Pacific island nations. All humanitarian assistance is in cooperation with host nation governments and serves as an example of the United States continuing commitment to cooperation, stability and security in the region.

---

SIARAN PRES KEDUBES A.S

Kapal Rumah Sakit A.S. Ucapkan Selamat Tinggal

Kepada Banda Aceh

JAKARTA – Kapal rumah sakit A.S. yang berpangkalan di San Diego, USNS Mercy (T-AH 19), akan meninggalkan Banda Aceh hari ini setelah enam minggu lamanya melaksanakan pelayanan kemanusiaan untuk rakyat Indonesia.

Begitu tiba di lepas pantai Banda Aceh pada 2 Februari, para sukarelawan Mercy dari LSM Project Hope dan petugas Dinas Kesehatan A.S. yang berseragam mengambil alih posisi yang ditinggalkan oleh kapal induk USS Abraham Lincoln. Bekerjasama dengan Pemerintah RI, mereka memberikan bantuan kepada organisasi-organisasi bantuan internasional dan tim-tim kesehatan dalam negeri di daerah-daerah yang terlanda tsunami.

Atas permintaan Indonesia, USNS Mercy melaksanakan berbagai macam program bantuan medis dan gigi di darat maupun di kapal, menjalankan 19.512 prosedur medis termasuk 285 kasus bedah dan tindakan di kamar operasi. Pelayanan medis dan gigi ini mencakup neurologi, optometri, THT, kehamilan dan kandungan, urologi, perawatan anak, perawatan primer dan akut, kesehatan mental, ortopedi, optamologi, imunisasi, radiologi, tes laboratorium, pemberian resep, cabut gigi, bedah anak, bedah umum dan bedah plastik.

Di darat, Environmental Preventive Medicine Unit SIX Angkatan Laut A.S. dari Pearl Harbor menguji air dari kawasan yang terlanda tsunami, mengkoordinasikan pembagian air minum di daerah-daerah yang tercemar, dan membantu mengatasi nyamuk dan serangga pembawa penyakit lainnya.

Kapal rumah sakit USNS Mercy dan Project Hope juga menyediakan pelatihan kesehatan masyarakat baik di darat maupun di kapal yang akan terus bermanfaat bagi rakyat Indonesia dalam jangka panjang setelah kapal pergi.

Setelah meninggalkan Banda Aceh, Mercy akan terus beroperasi di kawasan ini, menyediakan bantuan kemanusiaan dan perawatan medis di Indonesia bagian timur dan di seluruh Asia Tenggara serta sejumlah negara di Pasifik. Semua bantuan kemanusiaan itu dilaksanakan dengan kerjasama pemerintah negara-negara tuan rumah dan menjadi contoh bagaimana Amerika Serikat meneruskan komitmennya pada kerjasama, stabilitas dan keamanan di kawasan ini.