HOME PAGE BAHASA INDONESIA

Terbitan Public Affairs Section | Tanggapan Pembaca

Cuplikan
Buku-buku
Amerika!
 
TERBITAN PUBLIC AFFAIRS SECTION
Garis Besar
Amerika Serikat
Makalah Hijau
Brosur mengenai
Amerika Serikat
 
Daftar Buku
Terjemahan
A-Z Pengarang
Subjek Judul Asli
 

   

BACA BAB PERTAMA

Buku baru!  

Pengalaman Seorang Anggota Kongres
Suatu Pandangan dari Atas Bukit
(The Congressional Experience: A View from the Hill)

oleh David E. Price

SAYA TERPILIH

University of North Carolina di Chapel Hill memiliki organisasi kemahasiswaan yang luas serta tradisi politik kampus yang hidup aktif. Selama saya berada di sana, 1959-1961, merupakan tahun-tahun yang sangat aktif karena adanya gerakan hak azasi manusia. Demonstrasi pendudukan yang berawal di ruang makan Greensboro pada bulan Februari 1960 dengan cepat merebak ke seantero negeri, dan banyak mahasiswa terlibat dalam upaya-upaya untuk menghapuskan segregasi di restoran, bioskop, dan tempat-tempat umum lainnya. Gerakan tersebut membangunkan kesadaran politik dalam diri saya dan membuka saluran bagi keterlibatan saya di kampus. Saya adalah ketua persatuan Mahasiswa Baptis di saat kelompok-kelompok keagamaan di kampus merupakan proponen perubahan yang paling aktif, dan keberhasilan saya sebagai seorang anggota legislatur mahasiswa adalah peluang tipis untuk melakukan resolusi yang memaksa para saudagar di Chapel Hill untuk menghentikan praktek segregasi dalam bisnis mereka.

Saya mengenal beberapa politikus kampus yang secara berdasar merasa yakin bahwa suatu hari kelak mereka akan menjadi gubernur, senator, atau, paling sedikit, anggota Kongres. Saya menganggap harapan itu tidak realistis bagi diri saya sendiri, dan, bagaimanapun juga, saya menginginkan karir lain yang ingin saya kejar. Namun tahun-tahun itu secara politis membentuk diri saya dengan berbagai cara. Saya mulai menyadari, sesuai kata hati, saya adalah seorang Demokrat, meskipun perjalanan hidup saya di Tennesse Timur membuat saya menjadi bagian dari partai lain. Saya mulai mengagumi para pemimpin politik seperti Adrai Stevenson, John F. Kennedy, dan gubernur Carolina Utara yang masih muda, Terry Sanford. Kebanyakan gagasan baru dan respon terhadap masalah-masalah sosial tampaknya muncul dari kaum Demokrat; sebaliknya, Partai Republik di zamannya Eisenhower itu tampak waspada dan berpuas diri. Seperti halnya mahasiswa-mahasiswa lain seangkatan saya, saya menemukan bahwa lembaga-lembaga masyarakat dan politik bisa memberikan respon positif terhadap tekanan-tekanan ke arah perubahan -- sebuah pengalaman yang sungguh berbeda dari pengalaman yang harus diikuti oleh generasi-generasi Vietnam dan Watergate. Sebuah niat senantiasa menyala dan menuntun saya, apapun yang tengah saya lakukan, untuk melibatkan diri dalam persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat dan dalam politik lokal.

Selama saya mengikuti program pasta sarjana dan mengajar di New Haven, keterlibatan itu berupa upaya mencari dukungan bagi Johnson-Humprey di tahun 1964 untuk kembali ke Tennessee pada tahun 1970 untuk mengorganisir kelompok-kelompok kampus dan mengupayakan dukungan bagi Senator Albert Gore dalam kampanye pemilihan-ulang hingga membantu istri saya untuk memenangkan sebuah kursi dalam New Haven Board of Aldermen.1 Ketika kembali ke Carolina Utdra di tahun 1973 saya beserta istri menjadi aktif dalam Partai Demokrat. Sekarang ini, ketika seseorang mengatakan betapa politik itu tertutup dan penuh persekongkolan saya kadang-kadang menceritakan tentang pertemuan precint partai kami yang pertama, kurang dari sebulan setelah kami tiba di Chapel Hill. Dalam pertemuan tersebut istri saya terpilih sebagai ketua precint dan saya sebagai anggota panitia precint--sebuah hasil yang lebih banyak menggambarkan tentang keadaan organisasi partai lokal ketimbang tentang apapun yang kami katakan atau lakukan.

Saya telah terjun ke dalam kancah politik Carolina Utara sejak setahun sebelumnya, dengan bekerja sama dengan seorang kawan dari Kampanye Gore untuk merintis upaya utama mengkampanyekan "Muskie for President" di seantero negeri. Saya masih menganggap kekacauan kampanye Senator Edmund Muskie ditahun 1972 sebagai kegagalan yang merupakan goresan nasib, mengingat kegiatan-kegiatan di mana nominasi George McGovern memenangkan Partai Demokrat dan pemilihan Richard Nixon berikutnya memenangkan negara bagian. Selanjutnya, para kolaborator dari kampanye Muskie-lah yang merekrut saya pada tahun 1976, setelah saya menetap di Carolina Utara, untuk mengelola dua distrik kongresional (termasuk di antaranya distrik yang sekarang saya wakili) dalam penawaran Jimmy Carter untuk kursi kepresidenan. Kegiatan ini kemudian berbuntut dimintanya saya mengambil cuti setahun dari tugas saya mengajar di Duke University di tahun 1980 untuk bertugas sebagai direktur eksekutif Partai Demokrat Carolina Utara. Berbagai penugasan ini membuat saya menggumuli politik pada level nasional; ini pulalah awal mula hubungan dekat saya dengan senator negara bagian Russes Walker dari Asheboro, yang menjabat ketua partai tingkat nasional. Dialah mentor saya yang paling penting dan peran model saya dalam politik.

Dalam tahun-tahun tersebut, saya berteman dengan -- dan juga merupakan sekutu politik -- Gubernur Carolina Utara, Jim Hunt, seorang progresif muda yang perhatian utamanya adalah pendidikan dan perkembangan ekonomi. Hunt juga terlibat aktif dalam kegiatan partai, dan pada tahun 1981, ditunjuk oleh ketua nasional partai Demokrat untuk memimpin komisi partai tersebut dalam nominasi kepresidenan sebuah badan yang bertanggungjawab menangani "tinjauan lengkap" terhadap proses nominasi dan mengadakan perubahan-perubahan dalam peraturan-peraturan partai sesuai keperluan.2 Hunt merekrut saya sebagai pengarah stafnya. Saya menganggap tugas ini penting secara politis dan sekaligus menarik secara akademis, menawarkan sebuah kesempatan -- yang hanya sedikit saja saya sadari -- untuk mengubah proses nominasi kepresidenan Demokrat yang "sudah direformasi" dalam cara-cara yang mungkin bisa mengembalikan kekuatan yang hilang oleh partai dan konvensinya. Satu hal yang sangat samar ketika itu adalah bagaimana hal ini berlaku di Washington dan banyaknya kenalan yang adalah para pimpinan partai mungkin terbukti berguna seandainya suatu hari kelak saya sendiri memutuskan untuk mengejar kedudukan itu.

Kemungkinan- kemungkinan seperti itu masih sangat jauh dari pikiran saya ketika Hunt meminta saya untuk sekali lagi mengambil cuti di tahun 1984 untuk kembali ke Partai Demokrat di negara baginn ini sebagai ketua profesional penuh. Saat itu saya sama sekali tidak berkeinginan untuk membantahnya karena peristiwa ini merupakan sesuatu yang telah lama dinantikan. Dalam tahun itulah terjadi maraton Senat antara Hunt dan Senator Jesse Helms, seorang komentator televisi yang beralih menjadi politikus yang merupakan Senat yang paling jago dalam hal sayap-kanan. Banyak orang menganggap perebutan antara Gore dan William Brock di tahun 1970 sebagai peristiwa penting berdampak nasional, namun pertarungan mereka kalah seru dibanding kontes antara Hunt-Helms. Perebutan di tahun 1984 menghasilkan pembelanjaan sebesar $24.0 juta -- kampanye Senator Jesse Helms yang bemilai $16.9 juta merupakan kampanye Senat termahal dalam sejarah Amerika hmgga ia memecahkan rekomya sendiri di tahun 1990 -- dan memusatkan perhatian nasional dan internasional ke Carolina Utara. Partai kami di negara bagian ini menghabiskan $2 juta dan mengorganisir kontak-para pemilih dan upaya mobilisasi secara besar-besaran.

Hasilnya sungguh mengecewakan. Helms, yang dibantu oleh jaringan nasionalnya, memenangkan 52 persen suara. "Ini merupakan isyarat bagi seluruh dunia," sang Senator berucap kepada para pendukungnya pada malam pemilihan itu," bahwa Carolina Utara adalah sebuah negara bagian yang takut-akan-Tuhan, sebuah negara bagian yang konservatif."3 Di belakang kata-kata sandi itu, saya melihat suatu kemunduran yang membahayakan bagi harapan dan aspirasi yang pertama kali membawa saya ke dalam kancah politik dan bagi kemajuan yang kami mulai lakukan di Carolina Utara.

Kekalahan yang dialami Senat kami disertai pula oleh kekalahan dalam pemilihan gubemur serta tiga kursi Demokrat di Dewan. Salah satunya adalah di Fourth District, di mana Ike Andrew yang telah menjabatnya selama enam masa bakti dikalahkan oleh Bill Cobey, bekas direktur atletik di University of North Carolina yang mempunyai kaitan erat dengan organisasi Helms, National Congressional Club. Saya sangat terpukul oleh kekalahan-kekalahan ini dan, selama beberapa minggu berikutnya, berpikir bagaimana cara mengembalikannya. Untuk pertama kalinya, saya bersungguh-sungguh memperhitungkan prospek seandainya saya sendiri mencalonkan diri. Ketika musim semi tiba, saya memutuskan: saya akan mengejar kursi Kongres.

KAMPANYE PERTAMA

Pekerjaan saya sebagai ketua partai di negara bagian ini yang pertama kali membuat orang-orang lain memperhitungkan saya -- dan membuat saya memperhitungkan diri saya sendiri -- sebagai kandidat potensial. Unsur-unsur tradisional dari pekerjaan itu (pekerjaan-pekerjaan organisasional di daerah-daerah, pengumpulan dana, jumpa pemilih, dan kegiatan-kegiatan berkeliling) mencapai tingkat intensitas baru dan memungkinkan saya berhubungan dengan ratusan aktivis partai. Posisi ini membuat saya tampak oleh masyarakat ketika saya menyelenggarakan banyak konferensi pers dan malah saya berada di garis depan dalam menantang dan menyangkal oposisi. Kini saya bukan lagi seseorang di balik layar, dan jenis pengalaman dan kedekatan yang saya alami merupakan persiapan ideal bagi seseorang yang mencalonkan diri untuk Kongres. Namun demikian, saya belum mengharapkan kembalinya kursi Distrik Keempat, dan saya perlu waktu untuk menyesuaikan diri dengan gagasan bahwa saya akan mencalonkan diri sendiri -- kini saya tidak lagi berperan sebagai pendukung orang lain -- atau bahwa politik akan menjadi pekerjaan saya sepenuhnya, bukan suatu keterlibatan yang sporadis. Dukungan yang luar biasa datang dari istri saya, Lisa, yang semakin antusias dengan gagasan ini. Minat politiknya senantiasa kuat. Ia tumbuh dalam sebuah keluarga New Deal Democrats di pinggiran kota Washington; ia pun mempunyai pengalaman yang sama dengan saya dalam gerakan hak azasi manusia selama ia di perguruan tinggi; dan ia pun seorang pekerja sosial di sebuah balai latihan kerja War-on-Proverty ketika saya bertemu dengannya dalam salah satu kegiatan musim panas saya di Washington. Ia telah terpilih sebagai anggota Dewan Aldermen di New Haven dan ia pun mendukung minat politik saya di Carolina Utara.

Mengejar kursi Kongres tentu saja merupakan upaya yang mahal dan sulit bagi kami berdua, dan saya telah cukup banyak mengenal keluarga-keluarga politikus sehingga saya tahu bahwa melangkah tanpa dukungan penuh dari istri adalah mustahil. Kami berusaha banyak berbincang-bincang dengan kawan-kawan dan keluarga dan dengan dua pasangan Kongres yang kami hormati. Keputusan menjadi lebih mudah dengan fakta bahwa anak-anak kami kini sudah remaja dan sudah semakin mandiri dan bahwa saya telah menjalani masa sabatikal selama setahun di Duke; semua ini akan memungkinkan saya mengambil setengah dari gaji saya dan membuat saya diterima secara finansial. Namun pertanyaan yang mendasar adalah apakah kami ingin melakukan ini, setelah tahu betapa banyak tenaga dan pengorbanan yang akan terkuras sekaligus setelah membayangkan betapa kenikmatan yang bisa diperoleh bila berhasil nanti. Tanpa terlalu banyak menimbang-nimbang, kami memutuskan untuk menjawab ‘Ya’. Istri saya memegang teguh komitmen ini, dan, iapun mulai sangat aktif baik di balik layar maupun di depan umum, dalam ketiga kampanye saya.

Diskusi-diskusi kami juga melibatkan sekelompok kawan-kawan yang, ketika keputusan untuk melangkah kami buat, menjadi "Kelompok Rabu Malam" -- tanpa mereka upaya saya mustahil berhasil. Kami bertemu setiap minggu untuk mendiskusikan strategi kampanye, mengemas tugas-tugas dan kontak-kontak utama, dan saling membesarkan hati. Kelompok ini merupakan sumber yang subur dengan gagasan-gagasan kampanye, baik yang bagus maupun yang buruk. (Satu gagasan yang terlontar untuk menarik perhatian khalayak terhadap upaya saya, yang untungnya tidak dilaksanakan, adalah yang mengharuskan saya melakukan "perjalanan" Lawton Chilesstyle dari Liberty di bagian barat distrik ini menuju Justice, sebuah komunitas di bagian timur!) Kelompok kami menyertakan beberapa pengacara muda yang banyak bekerjasama dengan saya dalam kegiatan- kegiatan politik, seorang pejabat urusan pemerintah dari Duke, dan seorang teman kuliah saya beserta isterinya, seorang realtor lokal yang aktif. Manager kampanye adalah Randolph Cloud, seorang veteran dari sejumlah kampanye lokal yang bekerja bersama saya sebagai koordinator get-out-the-vote untuk partai negara bagian ini pada tahun 1984. Kemudian kami menambahkan seorang wakil manajer, Michelle Smith, yang meskipun pengalaman politiknya terbatas, terbukti luar biasa gesit. Untunglah kami merekrutnya, karena kami kemudian punya seseorang yang bisa kami percayai untuk memegang kepemimpinan kampanye ketika Cloud pergi setelah pemilihan pendahuluan (primer).

Keputusan saya untuk maju segera terlaksana, sebagian, berkat realisasi bahwa tahun 1986 membuka jendela kesempatan yang mungkin tidak akan pemah terbuka kembali. Saya tahu persis bagaimana peluang untuk mengalahkan seorang pejabat atau seseorang yang berada dalam tampuk; tingkat keberhasilan pemilihan umum bagi para pejabat yang berupaya untuk terpilih kembali hanya sekali jatuh di bawah 92 persen sejak tahun 1966. Tapi Carolina Utara merupakan perkecualian untuk pola ini: Persaingan ketat dan kekalahan para pejabat sudah lazim terjadi sejak tahun 1960-an, khususnya di distrik-distrik sebelah barat tempat kedua partai secara historis memiliki basis yang kuat dan di Piedmont serta distrik-distrik kota-pinggiran di mana split-ticket voting meningkat, dengan para kandidat COP yang seringkali meraih keuntungan dari kecenderurrgan-kecenderungan nasional. Distrik saya, Distrik Ke-empat, memperlihatkan potensi yang luar biasa untuk berubah -- memenangkan Gubernur Hunt atas Senator Helms sebanyak 14,282 suara pada tahun 1982, misalnya, tapi pada waktu yang sama memberi Presiden Reagan marjin suara 46,552 dalam kemenangannya atas Walter Mondale. Anggota Kongres Andrews dikalahkan Bill Cobey dengan kurang dari 3,000 suara.

Mudah goyahnya pendirian distrik dan tipisnya kemenangan Cobey mengisyaratkan bahwa ia mungkin dikalahkan pada tahun l986. Saya merasa bahwa kemenangannya itu disebabkan oleh faktor-faktor yang unik tahun 1984 -- kemunduran kepresidenan dan kerapuhan pribadi Andrews -- dan bahwa keyakinan dan latar-belakang Cobey telah memberinya dukungan opini yang sifatnya menenggang rasa di daerah tersebut. Distrik Keempat bukanlah "Negeri Helms," meskipun kenyataannya sang senator tinggal di Raleigh. Namun demikian Cobey terbilang menonjol, bahkan jika dibandingkan dengan para anggota partai Repubhk lainnya di Carolina Utara, dalam keterikatannya dengan organisasi Helms dan dalam keputusannya untuk menempatkan diri bersama kelompok Republikan dalam Dewan yang paling konservatif, yang dikenal dengan sebutan Conservative Opportunity Society, segera setelah ia tiba di Washington. Ia tampak tidak klop bagi distrik ini dan kemungkinan besar ia akan sangat rapuh di tahun 1986, upaya pertamanya agar dapat terpilih kembali -- sebelum ia memperoleh kesempatan untuk sepenuhnya meraih keuntungan dari kedudukan atau jabatannya saat itu dan dalam suatu tahun di mana tidak ada jaringan Republikan dalam kepresidenan.

Dalam upaya memantapkan langkah menuju Kongres, saya berbicara dengan sejumlah pejabat yang terpilih dan para pimpinan politik lainnya di distrik ini, termasuk beberapa di antaranya yang, saya pikir, mungkin ingin pula mencalonkan diri mereka sendiri. Sebagian di antaranya memiliki kondisi yang lebih menguntungkan, seperti misalnya tinggal di Wake County (county terbesar di distrik ini), lebih dikenal luas oleh masyarakat, memiliki ikatan finansial yang lebih kuat, dan sebagainya. Saya mengamati bahwa sebuah persaingan bukanlah masalah bagi mereka yang memang sebanding, tapi saya melihat ada baiknya untuk tidak menunda atau menahan diri; maka saya pun memutuskan untuk secepatnya mengumumkan niat saya untuk maju. Hal ini saya lakukan pada saat konvensi-konvensi Demokrat di tingkat county pada bulan April, setahun sebelum primer 1986. Meskipun hal ini mungkin membantu membatasi pemunculan para kandidat, kawasan primer kemudian masih berkembang menjadi empat. Wilma Woodard, seorang senator Carolina Utara terkemuka yang berasal dari Wake County, secara umum dianggap kandidat unggulan.

Sebagian besar anggota "Kelompok Rabu Malam" telah bersama-sama bekerja dalam kampanye Hunt dan dari pengalaman itu timbul gagasan mencampurkan politik "lama" dan "baru." Kami sangat mempercayai politik kontak pribadi; maka saya pun mulai menghubungi orang-orang yang mungkin membantu dan mulai rajin menghadiri setiap pesta atau acara-acara umum yang saya ketahui. Tapi kami tahu bahwa temu-pemilih dan acara pengumpulan-dana yang sudah menjadi tradisi itu kini memerlukan dukungan teknologi tinggi, maka kami pun bergerak cepat memanfaatkan kapabilitas komputer dan mengontrak pelayanan direct mail. Sejak semula -- jauh sebelum kami mempunyai uang untuk membayarnya – kami telah berniat untuk menyelenggarakan kampanye media secara ekstensif. Sebagian besar berkat bantuan Senator Helms dan National Congressional Club, iklan-iklan televisi kami yang tajam segera muncul di Carolina Utara, dan mencapai titik jenuhnya di tahun 1984. Televisi merupakan faktor utama dalam tergesernya Andrews. Saya Terpilih oleh Cobey, dan kami beranggapan hal yang sama akan perlu kami lakukan jika kami ingin menggoyang orang yang duduk di kursi yang saya tuju.

Kami memutuskan untuk menggunakan bantuan profesional dari luar dalam tiga bidang: media, jejak pendapat, dan pengumpulan dana dari luar distrik. Status saya sebagai seorang "penantang", tanpa uang dan menghadapi tiga lawan tangguh, menjadikan diri saya sebagai sasaran empuk bagi para konsultan Washington. Tapi saya memiliki beberapa prasangka terhadap ketiga lawan saya -- prasangka yang berasal dari pengalaman saya dengan kampanye Hunt. Saya telah mendengar terlalu banyak pembenaran dari media dan para ahli jejak pendapat yang, saya kira, dibuat berdasarkan data penelitian yang kurang mantap dan berdasarkan "perasaan" yang kurang pas terhadap negara bagian ini. Saat itu saya katakan pada diri sendiri bahwa seandainya saya akan maju mencalonkan diri, saya menginginkan konsultan yang "muda, ramping, lapar, dan yang memiliki hasrat untuk menang yang sama kuatnya dengan hasrat saya." Maka kami pun menoleh ke para operator yang lebih kecil dan independen dan yang secara pribadi tampak cocok dan yang kami rasa akan mampu menarik banyak perhatian orang terhadap kampanye saya. Kami beruntung menemukan sebuah tim yang sesuai dengan isi saku kami dan yang bersedia bekerja bersama kami selama masa-masa kering dengan keyakinan bahwa kami akan segera mampu menyelenggarakan kampanye dengan dana yang lebih baik.

Sebagai konsultan media kami memilih Saul Shorr dari Philadelphia, yang pandai melontarkan humor dan memiliki naluri bagus untuk menangkis dengan cerdik. Kemampuannya ini sungguh menarik hati saya. Untuk jejak pendapat kami mengajak Mark Mellman dan Ed Lazarus, yang mulai aktif di bidang ini sejak tahun 1982 sebagai mahasiswa pasca sarjana Yale yang membantu mengantar Bruce Morrison ke kursi Kongres; pada tahun 1985 aktivitas mereka melesat ke tingkat nasional. Untuk pengumpulan dana kami memilih Linda Davis, seorang warga Carolina Utara yang sukses mengelola dan memimpin perusahaan konsultan kecil miliknya di Washington. Tim ini terbukti menjadi tim yang padu, lentur dan kuat, yang sukses di tahun 1986 dan tetap bertahan hingga pemilihan-pemilihan berikutnya.

Saya mempertahankan jadwal mengajar saya yang penuh hingga akhir 1985 namun tetap berusaha menangani kampanye secara ekstensif. Saya menjadwalkan banyak pertemuan dengan para pemimpin politik dan masyarakat, sebagaimana terekam dalam dua buah buku yang penuh dengan catatan-catatan dari obrolan-obrolan pribadi tersebut. Bagi saya adalah sebuah terobosan besar bilamana seseorang seperti pengumpul-dana terkemuka di distrik saya dan seorang kulit hitam anggota Dewan kota yang terpandang di Raleigh setuju untuk membantu saya. Saya pun menghadiri banyak sekali acara-acara umum dan mengunjungi distrik-distrik bisnis di kota-kota kecil dan pusat-pusat perbelanjaan di pinggiran kota, idealnya bersama dengan seorang suporter setempat yang memastikan bahwa saya sempat berkeliling untuk berkenalan dengan penduduk setempat. Namun sebuah kejadian yang kasar terjadi di bulan Februari 1986 ketika pada akhirnya kami mampu membiayai jejak pendapat pertama kami. Meskipun telah setahun melakukan kampanye pribadi dan banyak kesempatan tampil sebagai ketua partai di negara bagian ini, pengenalan nama saya di antara para Demokrat hanya mencapai 11 persen. Saat itu saya sedang menuju akhir primer kedua.

Namun terbukti bahwa televisi mengubah semuanya. Jenis kampanye yang dilakukan di kota-kota kecil dan daerah-daerah pedesaan tidak cukup memadai untuk mencapai banyak orang di sebuah distrik yang sedang tumbuh berkembang seperti distrik saya Ini -- mereka mungkin pendatang baru di daerah ini, yang akar kemasyarakatan dan kedaerahannya tidak mendalam, yang hanya memiliki sedikit kontak politis, dan yang menerima sebagian besar informasi politisnya melalui televisi. Untunglah, empat dari lima county saya terletak dalam satu lingkup pasar media, tapi pasar media ini ternyata merupakan kedua termahal di Carolina Utara, dan kampanye saya menghadapi kerepotan finansial. Pada bulan April 1986, kami telah berhasil mengumpulkan $155,000, suatu jumlah yang, meskipun cukup besar bagi seorang penantang yang maju dalam persaingan primer, namun nyaris tidak cukup untuk membiayai kampanye televisi yang ekstensif. Namun demikian, saya mempunyai beberapa keunggulan dalam hal pengumpulan dana . Saya punya lebih banyak kontak dan kredibilitas di lingkungan Washington dibanding kebanyakan penantang lainnya, dan saya membina para donor potensial secara cermat, menelepon mereka secara pribadi dan mengirimi mereka arus informasi yang mantap tentang kampanye yang saya lakukan -- terutama semua liputan yang mengisyaratkan bahwa saya akan menang. Meskipun demikian semua upaya ini tidak akan berhasil menggapai banyak kelompok kecuali saya mampu membuktikan diri dalam primer. Saya segera memperoleh dukungan dan bantuan dari sejumlah organisasi buruh, yang punya alasan untuk menentang pejabat yang ada maupun lawan utama saya dalan.primer. Sebuah dukungan dari organisasi utama politik kaum kulit hitam di Raleigh sangatlah penting secara organisasional, namun kurang dari segi finansial. Kelompok-kelompok lain, seperti para dokter dan para guru, memberikan kontribusi bagi lawan utama saya dalam primer . Saya mengerti bahwa mereka merasa berkewajiban mendukungnya karena bantuan yang ia berikan kepada mereka dalam legislatur negara bagian. Pada intinya, kelompok-kelompok yang diorganisir dan komisi-komosi kegiatan politik (Political Action Committee, PAC) berada di luar jangkauan primer. Aturan yang mereka pegang pada umumnya mendukung para pejabat yang ada jika mereka memperhatikan masalah-masalah yang dihadapi kelompok-kelompok tersebut -- terlebih lagi, melihat persentase, adalah masuk akal bagi mereka untuk berharap bahwa para pejabat tersebut akan bertahan dan bahwa organisasi mereka akan perlu berhubungan dengan para pejabat tersebut di mass-mass mendatang. Namun dengan adanya mereka yang berorientasi-pada-isu tersebut , PAC Demokrat yang punya alasan bagus untuk menyukai saya dan menentang pejabat yang ada biasanya tidak bersedia membantu saya sebelum saya berhasil memenangkan primer dan bisa memperlihatkan bahwa saya punya peluang bagus untuk menang pada bulan November.

Saya telah melakukan beberapa upaya yang sama sulit dan melelahkannya dengan menghimpun dana untuk kampanye primer. Cap yang kami peroleh adalah para penghimpun dana "low dollar", di mana seorang tuan rumah atau sekelompok sponsor mengajak teman-teman dan rekan-rekan kerja mereka. Kegiatan-kegiatan ini sangat menguntungkan baik secara politis maupun finansial, tapi dengan penerimaan bersih per kegiatan sebesar $500 sampai $2,500, dolar demi dolar pun terhimpun perlahan-lahan. (Saya sering tidak sampai hati mengatakan kepada para sponsor kegiatan-kegiatan itu bahwa tenaga mereka akan menanggung pembayaran satu "prime-time", siaran televisi selama tiga puluh detik.) Kami mengirimkan surat-surat ajakan kepada para aktivis partai dan kepada orang-orang yang terdaftar sebagai donatur dalam kampanye Senat 1984 dan kemudian mengulanginya secara berkala. Secara pribadi saya pun menghabiskan banyak waktu untuk mendekati para calon penyumbang besar, dengan berbagai tingkat keberhasilan. Saya bersama istri menyingkirkan rasa enggan untuk menghubungi nama-nama yang dulu sering saling berkirim kartu natal, rekan-rekan seprofesi di dalam maupun di luar negeri, dan sanak saudara jauh. Akhirnya, kami melakukan sesuatu yang sebetulnya tidak akan pernah kami lakukan -- untuk kedua kalinya kami menggadaikan rumah kami sebesar $45,000.

Dengan semua uang yang terkumpul, kampanye ini mampu membiayai siaran televisi seharga $75,000 selama tiga minggu sebelum primer bulan Mei, dan kami berhutang sebesar $80,000. Kami membelanjakan pula $20,000 untuk siaran radio, sebuah media yang sering disepelekan yang terutama berguna untuk membuat agar nama saya dikenal (apalagi kalau orang bisa bermain-main dengan sebuah nama seperti Price!) lklan radio kami sepanjang enam puluh detik yang dimaksudkan agar orang mengenal dan akrab dengan nama saya, menyebut nama saya tidak kurang dari lima belas kali:

Suara di latar belakang: Tabuhan musik drum band.

Wanita: : Ada apa ribut-ribut? Apa yang kita sambut?
Pria : Oh . . . Price for Congress.
Wanita : Apa? Price for Congress . . maksudmu biaya untuk membeli Kongres?
Pria : (Tertawa) Oh... bukan. Bukan biaya untuk beli Kongres -- Kita dukung David Price menuju Kongres.
Wanita : Oh... David Price.
Pria : Ya, David Price. Ia akan mengembalikan kehormatan dan kecemerlangan ke dalam kehidupan politik Carolina Utara.
Wanita : Ah...jangan-jangan hanya janji kosong saja
Pria : Oh, tidak David Price tidak begitu. Ia berbicara langsungtentclng isu-isu seperti meningkatkan pendidikan, mengurangi defisit negara.
Wanita : Hei, Price yang satu ini naik pamornya di mata saya.
Pria : Ayolah, Dengarkan latar belakang David Price. Sebagian besar hidupnya ia lalui sebagai seorang pendidik, seperti juga orang tuanya; ia seorang Sarjana Morehead di Carolina, mempunyai gelar dalam ilmu keagamaan dan kemudian Ph.D. dalam ilmu politik.
Wanita : Wah....kedengarannya hebat sekali, luar biasa.
Pria : David mengajar ilmu pemerintahan di Duke University. Ia adalah seorang ahli mengenai bagaimana Kongres bekerja. Price adalah ketua partai Demokrat Carolina Utara yang dipilih Jim Hunt untuk mengarahkan sebuah komisi nasional untuk mereformasi proses nominasi kepresidenan. Ia sungguh berpengalaman!
Wanita : Hmmm? Itu benar-benar Price.
Pria : Seorang Price yang jujur.
Wanita : David Price
Pria : Untuk Kongres.

Dengan sarana yang terbatas dan kebutuhan untuk menciptakan kesan yang kuat dalam situasi primer yang cair itu, kami memutuskan untuk memproduksi tiga buah iklan televisi yang biayanya murah. Satu menayangkan kutipan-kutipan dari dukungan mutakhir yang saya peroleh dari News and Observer, surat kabar paling menonjol di distrik kami. Kedua iklan lainnya memperlihatkan saya sedang berbicara tentang satu tema utama: kebutuhan untuk meluruskan politik Carolina Utara, menghentikan omong kosong, dan kembali menangani isu-isu nyata. Kami mengetahui dari jejak pendapat dan dari pengalaman kampanye bahwa tema ini mujarab, yang membangkitkan kembali ingatan buruk masyarakat tentang perebutan Senat tahun 1984 serta reaksi mereka terhadap primer Senat Republikan tahun 1986 yang kacau balau. Tapi sebelum hasil primer tiba pun kami menyadari bahwa betapa kami beruntung. Saya memperoleh 48 suara, dan Senator Woodard, yang mengumpulkan 32 persen, dipilih agar tetap tinggal.

Pengumpulan dana untuk pemilihan umum merupakan perjuangan tiada henti namun menjaring keuntungan yang lebih besar. Kami menghabiskan $550,000 dalam kampanye musim gugur, termasuk $300,000 untuk kampanye siaran televisi. Anggaran ini memungkinkan kampanye iklan yang lebih beragam---penayangan biografis yang "halus" di bulan September, dan siaran-siaran yang lebih kuat, lebih berorientasi pada isu-isu yang sedang berkembang dalam bulan Oktober. Sebagian dari iklan terakhir ini menyangkut catatan pejabat yang ada: saya tahu saya harus mengetengahkan dia secara langsung untuk memberi dasar yang memadai bagi para pemilih untuk membandingkan kami berdua, namun saya pun tahu bahwa ini harus dikerjakan dengan sangat hati-hati, agar saya tidak tampil untuk melanggar tata tertib saya sendiri untuk meraih politik Carolina Utara dengan landasan yang lebih positif, dan berpegang pada isu-isu yang ada. Oleh karenanya iklan berfokus pada tiga bidang -- keamanan Sosial, pengentasan kelaparan di Afrika, dan kredit pertanian -- yang menggambarkan keterpencilan pejabat yang sedang saya tantang dari para anggota jalur utama, mainstream dari kedua partai dalam kaitannya dengan roll-call voting dan menggambarkan saya menatap kamera dan hanya mengatakan bahwa pilihan saya akan berbeda.

Kami pun mampu membiayai lebih banyak jejak pendapat setelah primer itu. Pesan terpenting yang terjaring dalam jejak pendapat menyangkut kerapuhan pejabat yang saya tantang: Meskipun ia sangat populer, namun ada kesenjangan di antara jumlah pemilih yang mengenal namanya dengan mereka yang memberinya angka kemampuan kerja yang tinggi atau yang secara mantap memilihnya. Angka-angka "pacuan kuda" terdahulu tidak cukup meyakinkan, terutama dengan rnengukur kesenjangan dalam "name familiarity," tapi kemudian angka-angka ini mendokumentasikan berkurangnya kesenjangan ini setelah bulan-bulan kampanye; angka untuk pejabat tersebut turun dari 21 persen dalam bulan Juli menjadi 10 pada tanggal 4 Oktober, dan 1 pada tanggal 26 Oktober. Tapi satu-satunya jajak pendapat yang sebenarnya memperlihatkan keunggulan saya adalah pemilihan itu sendiri, ketika saya memperoleh 56 persen suara -- persentase tertinggi yang bisa diraih seorang penantang di negeri ini dalam mengalahkan pejabat yang ada di tahun 1986 itu.

Kartun   Gambar 2.1 Kartun editorial dalam News and Observer Raleigh setelah Bill Cobey mengirimkan surat "Teman Kristen yang baik"

Tidak syak lagi, televisi merupakan faktor utama yang memberi saya hasil gemilang ini, tapi upaya-upaya kampanye lain pun memiliki peran tersendiri: pengorganisasian dan penyelenggaraan hampanye pribadi di kota-kota kecil dan daerah-daerah pedesaan, jumpa pemilih dan kegiatan berkeliling yang dilaksanakan sejalan dengan program partai dan organisasi-organisasi lainnya, mendatangi orang perorang dan mengedarkan selebaran yang menggunakan ratusan sukarelawan dan membantu memperkuat gaung kampanye. Cobey tersuruk ketika surat kabar memuat surat Kawan saya Kristen Seiman yang Baik yang ia kirimkan kepada orang-orang yang tertera dalam daftar kirim yang disusun oleh Right yang religius, yang mendorong orang-orang yang taat beragama untuk mendukungnya. Gambar 2.1 Kartun editorial dalam News and Observer yang terbit di Raleigh, 17 September 1986 , Setelah Bill Cobey mengirimkan surat Kawan saya Kristen Seiman yang Baik. Dikutip atas izin News and Observer dan kalau tidak ia akan digantikan oleh seseorang yang tidak bersedia memegang teguh prinsip-prinsip yang digariskan dalam kalam Tuhan. Meskipun jejak pendapat kami tidak menemukan dampak nyata dari suranya itu, saya menduga bahwa surat tersebut membantu saya baik dengan cara meningkatkan suasana persaingan (lihat Gb.2.1) maupun dengan memperjelas munculnya isu utama bagi beberapa kelompok (misalnya kaum kerah putih, priyayi, yang tinggal di pinggiran kota) yang bagi saya merupakan sasaran penting. Akhirnya, tentu saja, kami dibantu oleh kecenderungan-kecenderungan pemilihan di tahun itu—tidak adanya jaringan kepresidenan dan keberhasilan cukup banyak kamum Demokrat untuk menghasilkan kemenganan-kemenangan senatorial di wilayah selatan, termasuk kemenangan Gubernur Terry Sanford di Carolina Utara.

Saya tidak akan pernah melupakan kegembiraan di malam pemilihan di tahun 1986, begitu pula keluarga dan teman-teman yang telah menjalani dan menghirup udara kampanye selama hampir dua tahun. Ayah saya, yang pernah ditampilkan dalam salah satu siaran terbaik Saul Shorr, datang dari Tennessee untuk membantu mengerjakan jejak pendapat dan terkejut mendapat sambutan meriah di malam pemilihan sebagai selebriti televisi. Selama kampanye kami banyak berbincang-bincang tentang meraih kembali politik kami dan menggulirkan Carolina Utara, dan pada malam itu, semua itu rasanya terbukti sudah, menghapus awan gelap tahun 1984. Kami pun merasa berhasil dalam strategi memadukan politik lama dan baru, mengintegrasikan teknik-teknik pengorganisasian tradisional dan cara-cara kampanye pribadi ke dalam sebuah upaya yang merupakan suatu kecerdikan media yang terbiayai dengan baik dan dikelola secara profesional. Kami merasa yakin tentang mass mendatang, tapi kalau kami mengira semuanya akan kami peroleh tanpa perjuangan, kami perlu mengingat komentar-komentar yang dilontarkan ketua partai Republik Carolina Utara di malam pemilihan itu. Menurut dia, anggota Kongres dari Distrik Keempat yang baru saja terpilih itu hanya akan menduduki kursinya selama satu masa bakti saja!

Bagian sebelumnya | Kembali ke atas


1. Pengalaman saya di Tennessee membawa saya pada suatu upaya mengukur efek pemilihan terhadap aktivitas jumpa pemilih serta pada sebuah keyakinan bahwa aktivitas seperti dimaksud harus meerupakan bagian integral dari operasi partai di negara bagian maupun county. Lihat David E. Price, "Volunteers for Gore: The Evolution of A Campaign," Soundings, 44 (Spring 1971), hal. 57-72, dan David E. Price dan Michael Lupfer, "Volunteers for Gore: the Impact of Precinct-level Canvass in; Three Tennessee Cities," The Journal of Politics 35 (May 1973), hal. 410-438.

2. Report of the Commision on Presidential Nomination (Washington, D.C.: Democratic National Committee, 1982), hal. 1. Untak sebuah laporan tentang upaya-upaya dan dasar pemikiran komisi ini, lihat David E. Price, Bringing Back the Parties (Washington, D.C.: Congressional Quarterly Press, 1984), bab 6-7.

3. Dikutip dalam William D. Snider, Helms and Hunt: The North Carolina Senate Race, 1984 (Chapel Hill: University of North Carlina Press, 1985), hal. 203.

     
 

Judul asli:
The Congressional Experience: A View from the Hill
By David E. Price, originally published in the United States by
Westview Press, Boulder CO, USA

Penerjemah: Susiana Iskandar
Hak penerbitan dalam edisi bahasa Indonesia pada penerbit Angkasa (Anggota IKAPI) Bandung, 1996.

 

 

Home Page Kedutaan AS
Pusat Informasi Kedutaan AS | Informasi Visa | American Citizen Services

Ke atas | Umpan balik

Link ke situs Internet yang bukan milik pemerintah Amerika bukan berarti bahwa pemerintah Amerika menyetujui sudut pandang organisasi tersebut.

Home page ini dibuat dan dipelihara oleh Pusat Informasi Kedutaan Amerika, pusat informasi terlengkap untuk kebijakan luar negeri Amerika, dengan akses ke sumber-sumber informasi cetak dan elektronik yang sangat beraneka ragam.